Joe Biden Menangi Pilpres AS, Uskup Los Angeles: Waktunya Bersatu
2 min readLos Angeles – Uskup Los Angeles sekaligus Presiden Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat, Jose H. Gomez, menyambut gembira keberhasilan Joe Biden memenangi pemilihan presiden 2020. Menurut Gomez, kemenangan Biden tersebut merupakan momentum untuk menciptakan persatuan.
“Kami berterima kasih kepada Tuhan atas berkah kebebasan. Rakyat Amerika telah berbicara dalam pemilihan ini. Sekaranglah waktunya bagi para pemimpin kita bersatu dalam semangat persatuan nasional dan berkomitmen untuk berdialog serta berkompromi demi kebaikan bersama,” ujarnya.
Biden merupakan presiden kedua di Amerika Serikat yang menganut Katolik, setelah mendiang Presiden John F. Kennedy. Keberhasilan Biden tersebut menimbulkan pertanyaan bagi umat Katolik apakah mantan wakil presiden Barack Obama tersebut mampu membenahi gerejanya yang terpecah belah.
“Gereja Katolik di Amerika Serikat terbagi seperti politik di negara itu dan sering kali karena politik,” kata David Gibson, Direktur Pusat Agama dan Budaya Universitas Fordham.
Sepanjang kampanyenya, Biden menyuarakan dukungannya terhadap aborsi. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran gereja. Beberapa tokoh gereja bahkan menyebut Biden bukan seorang Katolik sejati. Namun, beberapa pengamat gereja memperingatkan bahwa permusuhan seperti itu dapat menjadi bumerang dan semakin mengasingkan umat Katolik yang mendukung presiden terpilih.
“Banyak pendukung di sayap kanan akan terus mencoba menggunakan kepercayaan Biden sebagai gada untuk memukulnya di setiap kesempatan,” kata Gibson kepada NCR. “Tapi Joe Biden sebenarnya adalah ‘Joe Katolik’. Dia berpenampilan, bertingkah laku, dan berbicara seperti sebagian besar penganut Katolik di negara ini.”
“Mencoba menggunakan agama Katolik untuk melawannya demi tujuan partisan bisa menjadi bumerang begitu dia menjadi presiden,” Gibson melanjutkan.
Menurut jajak pendapat dari Associated Press, Trump memenangkan suara pemilih Katolik 50%, sementara Biden hanya meraih 49%. Namun dukungan umat Katolik kulit putih terhadap Trump terus menurun dalam empat tahun terakhir ini. Pada pemilu 2016 lalu, Trump memenangkan 64% suara umat Katolik kulit putih dibandingkan dengan 31% milik Hillary Clinton.
VATICANNEWS.VA | NCRONLINE.ORG