Michael Jordan Bantah Cegah Isiah Thomas Masuk The Dream Team
2 min readAmerika Serikat – Legenda bola basket NBA, Michael Jordan, membantah bahwa dirinya yang menjadi penyebab Isiah Thomas tidak terpilih dalam The Dream Team untuk Olimpiade 1992. “Anda ingin menghubungkannya dengan saya, silakan. Tapi itu bukan saya,” kata Jordan dalam episode terbaru dari dokumentasi ESPN The Last Dance.
The Dream Team berisi para legenda NBA seperti Magic Johnson, Larry Bird, dan Scottie Pippen. Mereka berhasil memenangkan medali emas Olimpiade 1992. Lantaran komposisi pemain yang luar biasa tersebut, mereka pun dijuluki sebagai tim olahraga terhebat yang pernah dibentuk.
Jordan menjelaskan dirinya memang tidak memiliki relasi yang bagus dengan Thomas, legenda basket Detroit Pistons. Namun, dia tetap menghormati Thomas. “Bagi saya, point guard terbaik sepanjang masa adalah Magic Johnson dan tepat di belakangya adalah Isiah Thomas. Tidak peduli betapa membencinya, saya menghormati permainannya,” ucap legenda hidup Chicago Bulls ini.
Meski begitu, Jordan menegaskan dia tidak pernah meminta panitia seleksi untuk menolak Thomas menjadi bagian dari tim olimpiade. “Sekarang disindir bahwa saya yang memintanya. Tetapi, saya tidak pernah melemparkan namanya di sana,” ujarnya.
Panitia Seleksi Tim Amerika Serikat juga senada dengan Jordan. Rod Thorn, yang menjadi bagian dari panitia tersebut, mengatakan mereka tidak membahas tentang perkara antara Jordan dan Thomas. “Tidak pernah ada apa pun dalam percakapan saya dengan Jordan yang berhubungan dengan Thomas,” katanya.
Namun, Thomas mengatakan jika mengingat kembali perjalanan kariernya, dia merasa sakit hati karena tidak menjadi bagian dari The Dream Team. “Saya telah melakukan semuanya dengan benar dan seharunya menjadi bagian The Dream Team,” ujar pemilik tinggi badan 185 sentimeter ini.
Thomas mengaku heran dirinya tidak terpilih. Padahal, dia merasa dirinya memiliki semua kriteria untuk menjadi bagian dari tim yang luar biasa tersebut. “Saya tidak tahu apa yang terjadi dalam proses tersebut. Saya memenuhi semua kriteria untuk dipilih, tetapi tidak,” katanya.
Relasi yang buruk antara Jordan dan Thomas terjadi sejak Chicago Bulls memiliki persaingan yang sengit dengan Detroit Pistons pada akhir 1980-an hingga 1990-an. Pada final terakhir Wilayah Timur, Thomas dan rekan setimnya meninggalkan lapangan ketika pertandingan masih tersisa 7,9 detik. Mereka keluar tanpa menjabat tangan para pemain Bulls.
“Saya tidak menjadi bagian dan itu menyakitkan. Dan melihat ke belakang, jika saya bukan bagian dari The Dream Team lantaran emosi dan tidak menjabat tangan seseorang, apabila itu adalah alasan kenapa tidak dipilih, maka saya akan jauh lebih kecewa pada hari ini,” katanya.