COVID-19, Prancis Perpanjang Lockdown Hingga 11 Mei
1 min readParis – Presiden Prancis Emmanuel Macron memperpanjang lockdown di negaranya hingga 11 Mei 2020 mendatang. Kebijakan tersebut ditempuh untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona (COVID-19).
Prancis mengikut jejak Italia yang lebih dulu memperpanjang masa lockdown. Namun, tidak seperti Spanyol yang memberikan pelonggaran bagi industri untuk kembali beroperasi, Prancis tidak mengendurkan ketentuan lockdown.
“Saya sepenuhnya memahami upaya yang saya minta dari Anda,” kata Macron dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional.
Macron menjelaskan sekolah-sekolah dan toko-toko akan kembali dibuka pada 11 Mei mendatang. Namun, khusus restoran, hotel, kafe, dan bioskop, harus ditutup lebih lama. Adapun terkait kedatangan penerbangan internasional dari negara-negara non-Eropa akan tetap dilarang sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sejak 17 Maret lalu, 67 juta warga Prancis telah diperintahkan untuk tinggal di rumah. Mereka hanya diperbolehkan keluar rumah untuk membeli makanan, pergi bekerja, mencari perawatan medis, atau berolahraga sendiri.
Selama periode pandemi ini, Macron kerap dikritik karena Prancis kekurangan masker wajah dan peralatan medis. Pada 11 Mei mendatang, Macron menjelaskan Prancis dapat melakukan uji medis kepada siapa saja yang menunjukkan gejala COVID-19. Selain itu, pemerintah akan memberikan masker wajah non-profesional kepada publik.
Berdasarkan data dari worldmeters pada Selasa (14/4), angka kasus COVID-19 di Prancis sudah mencapai 136,779 jiwa. Dengan rincian angka kematian 14,967 jiwa. Untuk saat ini, Amerika Serikat berada di urutan pertama dengan 23,644 angka kematian.