Perusahaan Korea Selatan Berpotensi Jadi Mitra Bukopin
2 min readJakarta – Ribuan perusahaan Korea Selatan yang berinvestasi dan menjalankan kegiatan bisnisnya di Indonesia berpotensi menjadi mitra dan nasabah PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyusul kehadiran KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali. Sebagian besar perusahaan tersebut selama ini telah menjadi mitra strategis Kookmin di Korea Selatan.
Vice President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter, Lee Kang Hyun, mengatakan masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme yang tinggi bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.
“Semua berpotensi menjadi nasabah Bank Bukopin ke depannya. Apalagi kekuatan Bukopin juga akan didukung sistem keuangan digital yang menjadi urat nadi perbankan di Korea Selatan,” ujar Lee di Jakarta.
Bergabungnya Kookmin diprediksi akan memberikan wajah baru bagi Bukopin sekaligus menjadikannya sebagai perbankan nasional dengan jaringan global. Kookmin merupakan bagian dari KB Financial Group yang berbasis di Korea Selatan dengan pencapaian laba bersih terbesar sepanjang tahun 2019. Per 31 Desember 2019, Kookmin melayani 31,5 juta nasabah dan mengembangkan aplikasi perbankan digital dan platform mobile Star Banking dengan basis nasabah hingga 15,5 juta pengguna.
Lee yang juga mantan petinggi Samsung di Indonesia menambahkan, masuknya Kookmin ke Indonesia melalui Bukopin memberikan harapan baru bagi pelaku usaha dan komunitas Korea Selatan lewat berbagai kebijakan yang diperuntukkan bagi mereka. Hadirnya Kookmin juga diharapkan mampu mengokohkan langkah Bukopin dalam memperkuat pendanaan khususnya untuk UMKM demi mendorong perekonomian nasional.
Proses transformasi dan transparansi yang sedang dibangun Kookmin di Bukopin pun telah mendapatkan respons positif dari berbagai lembaga rating. Terbaru, Fitch Ratings menaikkan kembali peringkat nasional jangka panjang Bukopin sebanyak 4 (empat) notch menjadi idAAA. Hal ini tak lepas dari komitmen yang solid dari Kookmin untuk terus mendorong Bukopin menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia.
Lee menyarankan Bukopin membuka lembaran baru sebagai bank berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi keuangan yang berkembang pesat serta kecerdasan artifisial (artificial intelligence). “Bukopin perlu mengambil langkah maju dengan menggabungkan pengetahuan metode manajemen risiko sistematik dan mengasah kemampuan digital untuk UMKM, ritel dan lain-lain dalam jangka panjang,” ujarnya.
Direktur Utama Bukopin Rivan A. Purwantono menjelaskan masuknya Kookmin memberikan kesempatan luas kepada Bukopin untuk membidik ribuan perusahaan Korea Selatan yang beroperasi dan berinvestasi di Indonesia. Hal ini dinilai menjadi momentum tepat bagi perusahaan seiring transformasi yang sedang dilakukan dan upaya optimalisasi fokus bisnis di masa mendatang.
“Bukopin terus menyiapkan sejumlah strategi khususnya dalam membangun ekosistem dengan potensi pasar yang baru ini. Kami sudah melakukan sinergi dengan beberapa perusahaan dan supply chain perusahaan tersebut. Sampai dengan saat ini trennya positif,” ungkap Rivan.
Menurut dia, dengan berjalannya transformasi, Bukopin siap mengoptimalisasi potensi nasabah ini sehingga mampu memberikan kontribusi bisnis dan mendorong kinerja perusahaan. Apalagi dengan resminya Kookmin sebagai pemegang saham pengendali akan menambah keberagaman segmen pasar baik dari perorangan maupun badan usaha serta memperkuat pengembangan sektor UMKM seiring dengan penguatan Bukopin di sektor digital.