October 8, 2024

KPR Subsidi BTN Sudah Pakai Kompor Induksi

2 min read

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membidik seluruh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BTN pada 2021, akan menggunakan kompor induksi. Target tersebut merupakan wujud komitmen Bank BTN mendukung Gerakan Konversi 1 Juta Kompor LPG ke Kompor Induksi yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan program bundling KPR Subsidi dengan kompor induksi tersebut merupakan hasil kemitraan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Program ini juga sejalan misi perseroan untuk menyediakan hunian murah, nyaman, dan aman bagi masyarakat Indonesia.

“Jika dihitung nilai penggunaannya sehari-hari, kompor induksi itu lebih murah dan aman. Penggunaan kompor induksi di seluruh rumah subsidi yang kami biayai juga dapat mengakselerasi kemandirian energi nasional,” ujar Hirwandi di Jakarta, pada pekan lalu.

Sebagai wujud dukungan atas komitmen tersebut, pada Jumat (23/4), Bank BTN menggelar Akad Perdana KPR Subsidi BTN dalam rangka Gerakan 1 Juta Kompor Induksi bersama PLN. Akad tersebut digelar di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten. Adapun akad perdana diikuti oleh 71 debitur dari total 3.100 unit rumah yang ada di lokasi tersebut.

“Ke depannya, tentu setiap perumahan subsidi yang kami biayai di tahun ini juga akan mendapatkan fasilitas serupa,” kata Hirwandi.

Rumah yang menggunakan kompor induksi, yang dibiayai Bank BTN akan memperoleh insentif dari PLN berupa keringanan biaya penyambungan listrik.

“Kami berharap dukungan penuh untuk Gerakan 1 Juta Kompor Induksi ini dapat mendongkrak akselerasi kemandirian energi nasional,” kata Hirwandi.

Sementara itu, hingga akhir Maret 2021, emiten bersandi saham BBTN ini juga sukses mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR Subsidi. Catatan keuangan Bank BTN menunjukkan, KPR subsidi tercatat naik 9,04% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 122,96 triliun per kuartal I/2021.

Pertumbuhan KPR Subsidi tersebut tercatat menjadi penopang terbesar penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN yang naik sebesar 3,19% yoy menjadi Rp 261,34 triliun per akhir Maret 2021.