July 26, 2024

Terintegrasi Ekosistem GoTo, GoFood Diprediksi Tetap Pimpin Pasar OFD

3 min read

Jakarta – Dominasi GoFood pada pasar layanan pesan antar makanan daring alias online food delivery (OFD) akan menjadi katalis positif terhadap pendapatan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan kans pertumbuhan pasar OFD yang masih besar jadi alasan utamanya.

Menurut Bhima, jika dilihat dari laporan keuangan GoTo 2021, pendapatan GoTo grup disumbang dari Gojek senilai Rp 1,58 triliun atau setara 35% total pendapatan. Dari nilai tersebut, kontribusi GoFood diperkirakan senilai Rp 450 miliar atau mencapai 10% dari total pendapatan GoTo grup.

“Ke depan dengan proyeksi pertumbuhan OFD yang besar dan akuisisi merchant ke dalam ekosistem GoFood, potensi pendapatan yang disumbang GoFood ke GoTo grup juga akan semakin besar,” ungkapnya.

Sebagai catatan, segmen on-demand GoTo grup di mana pada kuartal I-2022 mencatat pertumbuhan pendapatan bruto sampai 58% (yoy), serta nilai transaksi bruto alias gross transactoin value (GTV) meningkat sampai 44% (yoy).

Bhima menaksir, tahun ini nilai transaksi OFD bisa mencapai Rp 82 triliun. Meski pandemi Covid-19 melandai, pemesanan makanan via layanan daring ini masih tetap diminati bahkan telah menjadi bagian hidup dari masyarakat. Dari proyeksi tersebut ia juga menilai bahwa GoFood masih akan memimpin pasar lantaran sejumlah keunggulan termasuk integrasi dalam ekosistem GoTo grup.

Penetrasi akuisisi merchant baru terutama di wilayah luar Jawa, ditambahkan Bhima dapat menjadi kunci pertumbuhan GoFood dalam masa mendatang. Dukungan ekosistem GoTo grup khususnya dari segmen kemudahan pembayaran bakal meningkatkan daya saing GoFood dibandingkan kompetitor.

“Pemenangnya tetap GoFood, karena mereka ini early starter di Indonesia, sehingga dari jumlah merchant yang bekerja sama pun pasti akan lebih banyak dari pesaing lainnya. Selain itu, fitur pembayaran yang disediakan dalam ekosistemnya juga cukup lengkap, misalnya ada GoPaylater yang membantu konsumen saat memesan makanan dalam ekosistem GoFood. Semakin unggul fitur pembayaran platform OFD, akan makin diminati oleh masyarakat,” jelas Bhima.

GoFood Unguli ShopeeFood & GrabFood

Sebelumnya dalam riset bertajuk Survei Persepsi & Perilaku Konsumsi Online Food Delivery di Indonesia oleh Tenggara Strategics (2022), GoFood disebut sebagai penguasa pasar OFD tanah air. Nilai transaksi (GMV) GoFood tahun lalu tercatat Rp 30,65 triliun atau setara 39% lebih dari total GMV OFD yang sebesar Rp 78,4 triliun. GoFood mengungguli para pesaingnya seperti ShopeeFood dengan nilai transaksi Rp 26,49 triliun (34%), dan GrabFood Rp 20,93 triliun (27%).

Economic Research Lead Tenggara Strategics Stella Kusumawardhani saat memaparkan hasil surveinya pekan lalu mengungkapkan, GoFood merupakan platform OFD yang paling diingat alias menjadi top of mind dibandingkan dua kompetitornya. Selain itu, GoFood merupakan aplikasi OFD yang paling banyak dimiliki masyarakat.

“Setengah dari konsumen menyebut GoFood sebagai layanan OFD yang paling diingat atau top of mind. Mayoritas konsumen (72%) memilki lebih dari satu aplikasi OFD di telepon genggamnya. GoFood merupakan aplikasi yang paling banyak dimiliki oleh konsumen Indonesia (76%), diikuti ShopeeFood (72%), dan GrabFood (64%),” ungkap Stella.

Tenggara Strategics juga memproyeksikan pertumbuhan OFD masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan seiring peningkatan GMV pada sektor ekonomi digital. Proyeksinya pada 2025 GMV layanan transportasi dan OFD di Indonesia bakal mencapai US$ 16,8 miliar dengan CAGR lebih dari 25%.

Dilansir dari data survei Trimegah Sekuritas yang terbit Mei 2022, GoFood juga memimpin pangsa pasar OFD (49%) di segmen gender, kelompok usia, kota, dan kelompok pendapatan dibandingkan GrabFood (28%), ShopeeFood (18%), dan Traveloka Eats (3%).

Menariknya, ketika responden ditanya tentang sensitivitas mereka terhadap harga dan kemungkinan berpindah layanan karena harga, pengguna GoFood mempunyai nilai terendah dibanding kompetitor yang menunjukkan kesetiaan mereka terhadap GoFood didorong oleh kualitas layanan, bukan oleh promo atau harga murah.

Dalam riset Trimegah bertajuk GoTo Gojek Tokopedia 1+1+1 = Borderless Value Unlocked itu juga memproyeksikan GTV GoTo bisa tumbuh dengan CAGR 48% dalam tiga tahun mendatang. Itu berkat strategi hyperlocal yang telah diinisiasikan sejak GoTo grup berdiri dan telah diimplementasikan terhadap seluruh lini bisnisnya.

“Tulang punggung GoTo terdapat dalam kapabilitas armadanya, GoTo saat ini memiliki 2,5 juta mitra armada yang menjangkau 99% kabupaten kota di Indonesia. Perlu dicatat bahwa mitra armada Ini memiliki beragam fungsi seperti ride hailing, OFD, sampai pengiriman barang yang memungkinkan mereka memiliki keunggulan dalam kompetisi yang sangat ketat, terutama soal efisiensi biaya,” papar laporan Trimegah.