November 6, 2024

Pertengahan 2020, Philip Morris Luncurkan iQos di Filipina

2 min read

IQOS

Manila – Perusahaan rokok terbesar dunia, Philip Morris International, akan meluncurkan produk tembakau yang dipanaskannya, iQos, di Filipina. Rencananya, produk tersebut bakal mulai dipasarkan pada pertengahan tahun 2020.  

Presiden Philip Morris Fortune Tobacco Corp (PMFTC), Denis Gorkun mengatakan dirinya masih ingin melihat terlebih dahulu besaran tarif pajak terhadap iQos. Menurut dia, tarif pajak harusnya proporsional sesuai dengan risiko yang dibawanya kepada pengguna.

“Saya ingin melihatnya di pertengahan pertama ini,” kata Gorkun ketika ditanya tentang waktu peluncuran iQos di Filipina. “Ya, secara pribadi lebih cepat daripada nanti.”

Menurut Gorkun, iQos memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah bagi perokok daripada rokok konvensional. Karena itu, iQos seharusnya dikenakan pajak yang lebih rendah, begitu secara resmi diperkenalkan ke pasar Filipina.

“Jelas beberapa lembaga pemerintah di seluruh dunia, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah mengesahkan iQos sebagai perlindungan yang tepat untuk kesehatan masyarakat, setelah mempelajari pengajuan dari kami lebih dari satu juta halaman selama hampir satu tahun, dan sertifikasi keluar pada Februari tahun ini,” katanya.

Dalam dialognya dengan anggota parlemen pada awal tahun ini, pejabat PMFTC menunjuk ke penelitian yang mengindikasikan bahwa hampir 60 persen perokok Filipina berpeluang untuk beralih dari rokok ke iQos. Perkiraan terbaru, orang Filipina yang menggunakan produk bebas rokok dari berbagai jenis sebanyak 225.000 jiwa.

Sementara itu, sebanyak 9 juta orang Filipina bersedia untuk beralih dari produk tembakau konvensional. Peluncuran resmi iQos yang tertunda di Filipina membuat sejumlah besar pengguna mencari produk tersebut ke luar negeri.

Gorkun menjelaskan PMI mengembangkan dan meneliti iQos dalam satu dekade terakhir. PMI melakukan hal tersebut karena ingin menghilangkan pembakaran dari rokok, yang melepaskan sejumlah besar bahan kimia beracun.

“Yang terbaik adalah berhenti,” katanya. “Tetapi jika orang tidak berhenti, hal terbaik adalah beralih ke alternatif yang lebih baik dan inilah yang kami lakukan di semua pasar (Philip Morris) dan Filipina adalah salah satunya,” katanya.

BUSINESS.INQUIRES.NET