Kemenperin Selenggarakan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia
4 min readJakarta – Kementerian Perindustrian melalui DIrektorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) terus berupaya mensosialisasikan serta membuka akses masyarakat untuk lebih mudah belanja produk lokal, utamanya adalah produk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Terbaru, Ditjen IKMA menyelenggarakan “Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest)”.
Ini merupakan kegiatan pameran virtual pertama yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian, sebagai tindak lanjut dari Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia (Gernas BBI) sekaligus upaya untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap IKM dan mengutamakan belanja produk IKM.
“Acara ini diselenggarakan untuk mempermudah akses masyarakat Indonesia utamanya pelaku industri menemukan pelaku IKM pembuat peralatan/permesinan lokal, sekaligus untuk memperluas dan menggairahkan pemasaran dan jaringan IKM peralatan dan permesinan Indonesia,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat acara pembukaan Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia di Jakarta, (15/09/20).
Agus menjelaskan, dalam acara festival ini juga diluncurkan virtual hub produk IKM permesinan di Blibli dengan nama official store “Galeri Mesin Lokal”, yang menampung IKM permesinan dengan 7 (tujuh) kategori produk, yaitu mesin pengolahan makanan dan minuman; mesin industri lainnya; mesin / alat kesehatan; elektronik / kelistrikan; alat / mesin teknologi tinggi; alat / mesin pertanian dan perikanan; dan alat transportasi.
“Setelah #BanggaBuatanIndonesia dan #SemuanyaAdaDisini dikenal masyarakat, kini melalui hub pemasaran online produk IKM permesinan, dengan nama “Galeri Mesin Lokal” yang bekerjasama dengan Blibli, diharapkan dapat menjadi peluang baru bagi IKM mesin dan peralatan untuk memperluas pemasaran” terang Agus.
Menurut Agus, saat ini era normal baru telah mengubah perilaku belanja masyarakat. Dampak pandemi mempercepat transformasi digital baik untuk pelaku bisnis maupun masyarakat. Menurut data Bank Indonesia, terjadi lonjakan transaksi perdagangan online sebesar 18,1% pada bulan Maret 2020. Kemudian data BPS tahun 2019 menyebutkan bahwa usaha yang menggunakan e-commerce hanya sebesar 15,08%, sedangkan 84,92% sisanya masih menjalankan usaha secara konvensional. “Dengan hadirnya Festival Bangga Mesin Buatan Indonesia diharapkan IKM peralatan / permesinan Indonesia memasuki tren bisnis digital yang berdampak pada perluasan pemasaran dan jaringan IKM melalui teknologi digital,” tambahnya.
Lebih lanjut CEO Blibli, Kusumo Martanto, menyampaikan pihaknya menyambut baik peluncuran virtual hub Galeri Mesin Lokal yang diusung oleh Kementerian Perindustrian. “Kami merasa senang mendapatkan kepercayaan untuk berkolaborasi dalam menyukseskan inisiatif ini. Blibli melihat begitu besarnya peran dari pelaku IKM permesinan dalam mendukung proses produksi para pelaku industri lainnya termasuk pelaku UMKM Indonesia di situasi pandemi saat ini.”
Kusumo menambahkan Blibli berkomitmen untuk terus mendukung akselerasi pengadopsian teknologi digital bagi para pelaku IKM dan UMKM. Salah satunya adalah dengan bergabung bersama platform e-commerce seperti Blibli. “Transformasi bersama menuju Industri 4.0 merupakan kunci bagi seluruh pelaku industri khususnya pelaku IKM dan UMKM agar dapat naik kelas. Blibli ingin terus hadir mendorong pelaku IKM dan UMKM agar dapat terus memperkuat dan mengembangkan usahanya,” ujar Kusumo.
Festival Virtual Bangga Mesin Buatan Indonesia (BMBIfest) akan diselenggarakan selama 3 hari, dimulai pada hari ini 15 September s/d 17 September 2020 melalui situs www.bmbifest.id dan diikuti oleh 47 IKM peralatan permesinan, BRI, Blibli, serta booth Ditjen IKMA. Mengiringi BMBIfest, akan dilaksanakan webinar dengan 6 topik menarik yang membahas teknologi agrobisnis dan agroindustri untuk menjaga ketahanan pangan nasional, serta produk inovasi IKM di masa pandemi covid-19.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal IKMA Gati Wibawaningsih menjelaskan bahwa festival ini merupakan cara adaptasi kebiasaan baru untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk IKM secara virtual/online.
“Terkait dengan penerapan teknologi digital bagi IKM sebagai langkah penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0, sejak tahun 2017 kami melaksanakan program e-Smart IKM. Dalam program ini, IKM dipacu untuk bisa memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produk mereka, utamanya melalui e-commerce,” terangnya.
Gati menyampaikan, antusiasme IKM untuk mengikuti program e-Smart IKM tahun 2020 yang disinergikan dalam Gernas BBI cukup besar, yaitu sebanyak 3.956 IKM sejak dibuka pendaftaran dari tanggal 5 Juni sampai dengan 1 September 2020. Sebanyak 2.014 IKM dari total 3.956 pendaftar tersebut telah dikurasi untuk ditindaklanjuti pembinaannya. Sebanyak 13% dari jumlah tersebut adalah IKM dengan produk komoditi logam, permesinan, elektronika dan alat angkut.
Adapun tindak lanjut pembinaan dimaksud dilaksanakan melalui bimbingan teknis dan pendampingan manajemen usaha serta optimasi pemasaran online. Selain itu, terdapat juga fasilitasi akun premium di marketplace B2B dan marketplace global.
“Festival virtual ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut dari program e-smart IKM sebagai sebuah pengalaman digital, baik untuk IKM maupun pengunjung pameran dalam memanfaatkan pemasaran online. Untuk itu kami mengajak masyarakat serta pelaku usaha untuk mengunjungi BMBIfest,” ujar Gati.
Langkah lain Ditjen IKMA sebagai salah satu upaya digitalisasi di sektor IKM adalah mendukung dan memperkenalkan Imajin (www.imajin.id) yang merupakan startup digital hub manufaktur untuk menghubungkan IKM yang menyediakan jasa manufaktur dengan pemilik brand dan pemilik paten/desain untuk dapat membuat produk dengan skala yang lebih besar dan masif, serta menghubungkan industri besar dengan IKM dalam hal pemberian pekerjaan (kemitraan).
“IKM yang bergabung di Imajin akan membentuk ekosistem manufaktur, sehingga lewat Imajin, kami harap semakin banyak produk inovasi dapat dimanufaktur di Indonesia saja,” jelas Gati.