September 13, 2024

Adakah Solusi yang Lebih Praktis?

2 min read

Kegiatan mencuci tangan telah dilakukan manusia selama lebih dari ribuan tahun lalu. Tujuannya adalah membersihkan tangan dari benda dan kotoran yang menempel. Akan tetapi, kesadaran untuk mencuci tangan baru dilakukan pada abad ke 19, untuk menurunkan angka kematian karena sanitasi dari prosedur kesehatan yang buruk.

Sabun diciptakan untuk mengurai lemak serta kotoran lain yang tidak dapat terlepas jika mencuci tangan hanya dengan air saja. Menurut hasil penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tangan menjadi media penyebaran terhadap lebih dari 80% penyakit dan mikroorganisme. Hal ini disebabkan karena hampir setiap aktivitas manusia melibatkan tangan. Oleh karena itu penting untuk menjaga kebersihan tangan, agar terhindar dari risiko terjangkit penyakit yang disebarkan melalui tangan terutama di masa pandemi.

Pada masa pandemi, virus Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita atau menyentuh hidung atau mulut dengan tangan setelah menyentuh benda-benda yang terkontaminasi virus. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, mata, atau mulut. Mayoritas penularan terjadi karena menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi virus, karena virus ini dapat bertahan diatas benda mati selama kurang lebih delapan jam bergantung pada permukaan benda dan kelembaban udara. Oleh karena itu cara yang paling efektif untuk mencegah penularan virus adalah mencuci tangan dengan sabun dengan benar.

Terjadi peningkatan kesadaran akan perilaku cuci tangan di Indonesia sebesar 23,8% menjadi 47% dalam kurun waktu 2007-2013 (Riskedas, 2013). Akan tetapi angka tersebut masih jauh dari standar kesehatan atau < 50%. Di perkotaan hal tersebut didasari karena mencuci tangan dengan benar dianggap tidak praktis (memerlukan sabun, waktu yang lama), ketidaktersediaan fasilitas mencuci tangan, serta banyak orang belum memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mencuci tangan dengan benar. Oleh karena itu banyak orang memilih melakukan alternatif yang lebih praktis seperti hand sanitizer atau mencuci tangan dengan asal.

Tidak Praktis namun Efektif

Langkah-langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang benar berdasarkan anjuran Kemenkes RI (2014):

  • Basahi tangan menggunakan air mengalir
  • Gunakan sabun secukupnya
  • Menggosok telapak tangan bersamaan
  • Menggosok punggung kedua tangan
  • Jalinkan kedua tangan lalu digosok-gosokan, ulangi pada sisi dalam dan luar
  • Tautkan jari-jari antara kedua telapak tangan secara berlawanan, gosok ibu jari secara memutar dilanjutkan dengan daerah antara jari telunjuk dan ibu jari secara bergantian, ulangi pada kedua sisi
  • Gosok kedua pergelangan tangan dengan arah memutar
  • Bilas dengan air mengalir dan keringkan

Yang terpenting bukan lama waktu mencuci tangan, tetapi cara mencuci tangannya.

Kapan Harus Mencuci Tangan

Mencuci tangan dapat dilakukan kapan saja, namun dianjurkan sesering mungkin terutama ketika melakukan aktivitas berikut ini (Depkes RI, 2009):

  • Sebelum makan
  • Sebelum menyusui bayi atau memberi makan anak
  • Sesudah buang air besar atau kecil
  • Sesudah menceboki bayi
  • Sebelum memasak

Selain aktivitas di atas mencuci tangan setelah bepergian dari luar rumah, setelah mengunjungi pasien atau rumah duka, memegang hewan peliharaan perlu untuk dilakukan. Walaupun terkesan tidak praktis, dengan mencuci tangan pakai sabun dengan benar sesering mungkin, serta melakukan prosedur kesehatan dapat meminimalisir resiko penularan Covid-19.

Grace A. Kosasih

More Stories