Nikotin versus TAR? Mana Lebih Bahaya? Cek Faktanya!
2 min readJakarta – Bagi kamu yang punya kebiasaan merokok, pasti tidak asing lagi dengan istilah nikotin dan TAR. Dua komponen ini selalu tercantum pada sisi samping kemasan rokok. Namun, tidak banyak yang mengetahui apa perbedaan antara nikotin dan TAR, terutama mengenai dampaknya bagi kesehatan. Lantaran minimnya informasi yang akurat, masih banyak yang menganggap bahwa nikotin adalah penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok.
Lalu, bagaimana sih fakta sebenarnya? Cek penjelasan di bawah ini ya!
Seperti dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA), berikut penjelasan mengenai nikotin:
- Nikotin adalah senyawa kimia alami yang terkandung dalam tanaman tembakau. Nikotin dalam jumlah kecil juga dapat ditemui pada kentang, terung, dan kembang kol.
- Nikotin merupakan zat alkaloid yang dapat menyebabkan adiksi atau ketergantungan saat dikonsumsi. Contoh zat alkaloid lain adalah kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, tein dalam teh, dan teobromin dalam cokelat.
- Semua produk tembakau mengandung nikotin, termasuk rokok, produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, cerutu, maupun snus.
- US FDA menekankan bahwa meskipun nikotin menyebabkan ketergantungan, tapi nikotin bukanlah penyebab berbagai penyakit terkait merokok.
“Kami telah mengetahui risiko dari merokok selama beberapa dekade. Nikotin bukanlah masalahnya,” kata David Sweanor, Ketua Pusat Hukum, Kebijakan dan Etika Kesehatan dan profesor hukum di Universitas Ottawa.
Jika disebutkan bahwa nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok, lantas apa yang membuat rokok sangat berbahaya? Berikut faktanya.
- Menurut US FDA, terdapat ribuan bahan kimia yang terkandung dalam rokok dan asap yang membuat konsumsi rokok sangat berbahaya. Ribuan bahan kimia beracun ini, bukan nikotin, adalah penyebab berbagai dampak kesehatan yang serius.
- Pembakaran rokok saat dikonsumsi menghasilkan asap yang mengandung TAR. Inilah yang merupakan zat kimia paling berbahaya dari rokok.
- Berdasarkan data National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat pada TAR.
- Ketika asap rokok dihirup, TAR membentuk lapisan lengket di bagian dalam paru-paru yang dapat menutupi bahkan mematikan sel yang ada di sana. Hal itu dapat menyebabkan kanker paru-paru, emfisema, atau masalah paru-paru lainnya.
- TAR yang berwarna cokelat juga menodai gigi dan kuku perokok.
“Orang-orang merokok untuk nikotin, tapi mereka mati karena TAR,” kata Michael Russel pencetus konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction).
Bagaimana dengan penjelasan di atas? Jadi sekarang teman-teman sudah tahu kan bahwa TAR jauh lebih berbahaya daripada nikotin, meskipun nikotin sendiri tidak bebas risiko. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua ya!